Perbandingan Pensil Warna Derwent Coloursoft dan Procolour oleh Cindy Wider

Saya sudah menggunakan pensil warna Derwent Coloursoft selama beberapa tahun dalam karir saya: entah dalam karya seni untuk pameran seni atau buku dan video arahan seni. Sejak awal, saat saya diminta untuk mencoba warna baru Derwent Procolour saya sangat penasaran dengan perbedaannya dengan Coloursoft. Saya bingung kenapa warna baru perlu dibuat.

Saya sangat terkesima. Sejak saya menggunakan Procolour, saya bisa mengeksplor banyak hal yang tidak saya duga. Saya membuat karya yang cukup jauh dari style seni saya biasanya untuk karir seni dan portofolio ilustrasi buku anak. Saya sangat suka dengan berbagai macam subjek yang bisa saya tambahkan saat menambahkan Procolour ke dalam daftar favorit saya, dan juga Coloursoft.

Saya sangat suka hasil akhir yang baik dengan ujung yang kuat dan warna yang terang dari Coloursoft. Saya juga sangat suka rasanya ketika saya mengguratkan pensil ke kertas – sangat mudah digunakan. Semakin saya mengeksplor Procolour, semakin jelas bahwa Derwent berhasil membuat range pensil yang bisa digunakan bersamaan dengan Coloursoft. Ada beberapa perbedaan yang membuat kedua pensil tersebut sama-sama berharga dan mereka dapat saling melengkapi dengan baik. Itulah alasannya saya menggunakan Coloursoft dan Procolour saat saya bekerja karena setiap pensil terasa berbeda.

Saya akan membagikan dengan kalian semua perbedaan penting dari kedua pensil warna ini setelah saya menggunakan Derwent Procolour selama 6 bulan.

1. Observasi Warna

Coloursoft

72 pilihan warna yang terang dan cantik ini sangat cukup untuk menggambar banyak subjek. Seperti seniman pensil warna profesional lainnya, saya sangat suka membuat warna saya sendiri. Pigmen yang indah dalam range pensil warna ini sangat mudah untuk dicampurkan dan cocok untuk hyper-realism dan subjek yang terang dan glossy.

Procolour

Dengan 72 warna cantik yang hanya berbeda sedikit dari Coloursoft, range kedua pensil warna ini dapat saling melengkapi untuk memperluas jangkauan warna. Mereka sangat baik untuk subjek yang cukup natural dan warna halus, tapi mereka tidak terlihat jelek sama sekali. Mereka terlihat jauh lebih terang dibandingkan dengan pensil berujung keras lainnya karena tingginya pigmentasi. Namun warnanya tidak seterang Coloursoft, membuat kedua produk ini sangat cocok untuk disandingkan.

2. Feel dan pengaplikasian

Feel saat menggurat pensil ke kertas adalah rasa yang sangat penting untuk saya karena dalam membuat beberapa karya seni butuh waktu hampir 120 jam atau lebih dan saya harus menikmati proses tersebut, tidak hanya fokus kepada hasil akhirnya.

Coloursoft

Coloursoft adalah pensil yang sangat menyenangkan untuk digunakan dan saya sangat senang dengan feel-nya, walaupun butuh waktu yang lama saya baru mulai mengerjakan karya karena saya harus mempertahankan ujungnya yang tajam setiap saat. Saya senang membangun tekstur secara perlahan, warna dan tone dengan ujung pensil yang sangat tajam sebelum memolesnya dengan ujung yang tumpul di dua layer terakhir. Namun hasilnya sangat memuaskan, saya rasa sangat penting untuk lebih teliti saat baru mulai berkarya.

Procolour

Salah satu perbedaan yang signifikan adalah range warna dalam Procolour dan Coloursoft adalah feel pada pensilnya. Procolour bisa bergerak dengan sangat mudah dan saya sangat suka feel tersebut. Sangat mudah untuk mengisi kekosongan dalam kertas yang saya gunakan. Saya bisa dengan mudahnya membuat karya yang indah dan lebih banyak tekstur tanpa perlu menggunakan pressed watercolor paper yang memang biasa saya gunakan.

3. Garis Cantik dan Kekuatan Ujung Pensil

Coloursoft vs Procolour

Coloursoft : Mid Green C400
Procolour : Sap Green 46
Coloursoft

Ujung pensil Coloursoft tidak sekuat Procolour, jadi saya sarankan untuk tidak menekan ujungnya saat ujungnya masih sangat tajam. Sebenarnya hal tersebut juga tidak harus dilakukan karena kedua pensil ini sangat kaya, cerah dan creamy, jadi mereka sangat mudah digunakan. Hasil akhirnya akan lebih lebar dan bertekstur dibanding Procolour.

Procolour

Dalam pensil ini, ujungnya terasa sangat kuat dan saya bisa menggunakan kertas apa saja. Marking yang dihasilkan pun sangat indah, rapi dan cerah. Pensil ini bertahan cukup lama sebelum harus diruncingkan dan hal itu sangat sempurna untuk menggambar detail.

4. Layering

Coloursoft vs Procolour
Dengan kedua contoh ini, saya menggunakan pensil dengan ujung yang sangat tajam.

Coloursoft : Blue C330
Procolour : Light Blue 37
Coloursoft : Blue C330 + Lemon Yellow C030
Procolour : Light Blue 37 + Buttercup Yellow 03
Coloursoft

Kemampuan layering Coloursoft sangatlah baik, saya bisa membuat beberapa layer menggunakan ujung yang tajam (dalam hampir semua kertas). Seperti yang bisa kamu lihat pada contoh di atas, pada sisi kiri hasil akhirnya lebih bertekstur dibandingkan dengan Procolour. Contoh warna birunya ditumpuk oleh dua layer. Contoh kuning-hijau memiliki dua layer warna kuning ditambahn diatas warna biru.

Procolour

Kemampuan layering-nya sangat baik, terutama pada kertas yang bertekstur dan pada contoh di atas (pada sisi kanan) kamu bisa lihat hasil dari pengaplikasian Procolour yang lebih jelas tapi kurang terang dibangingkan Coloursoft. Saya bisa menambahkan layer lebih banyak dengan Procolour dibandingkan dengan Coloursoft saat menggunakan kertas bertekstur, dan hasilnya pun lebih indah.

5. Kemampuan Burnishing

Coloursoft vs Procolour
Untuk perbandingan di bawah, saya hanya menggunakan satu warna dan ujung pensil yang cukup tumpul. Contoh Coloursoft di bagian kiri dan Procolour di bagian kanan. Kamu bisa lihat area burnished pada bagian kiri kedua contoh.

Coloursoft : Scarlet C110
Procolour : Primary Red 12
Coloursoft

Range pensil ini sangat gampang untuk di-burnish dan memiliki hasil akhir yang kaya dan cerah saat menggunakan ujung yang tumpul dan tekanan medium. Cukup banyak partikel pensil yang renggang yang butuh di brush lebih sering.

Procolour

Range ini juga dapat di-burnish dengan sangat baik menggunakan ujung yang tumpul pada pensilnya. Hasil akhirnya memang sedikit kurang cerah, namun tetap terlihat terang dibanding dengan pensil warna lainnya.

6. Blending dengan stump

Coloursoft vs Procolour

Coloursoft : Indigo C300
Procolour : Delft Blue 29
Coloursoft

Pada contoh ini kamu dapat melihat hasil blending Coloursoft dengan stump (bagian kiri pada contoh di atas). Seperti yang bisa kamu lihat, blendingnya belum halus sempurna dan seluruh area dan beberapa tekstur dari pensil warnanya masih terlihat sama. Coloursoft tidak dapat di- blend dengan baik menggunakan stump sehingga saya lebih senang menggunakan Derwent Blender.

Procolour

Salah satu hal mengejutkan yang saya temukan saat sedang bereksperimen dengan Procolour adalah pensil ini bisa di-blend dengan baik menggunakan stump, hampir terasa seperti pastel tapi menempel lebih baik dibandingkan pastel. Hal ini sangat menyenangkan karena saya dapat membuat background yang indah seperti salju halus dengan transisi di langit yang sangat indah, dan membuatnya pun tidak memakan waktu yang banyak.

Contoh dari Subjek yang saya sukai untuk digambar

Coloursoft

Foto, plastik cerah, metal, tembaga, mobil, kereta, silver, emas, strawberry yang glossy.

Kain yang cerah, warna solid, bulu kasar: Keledai, makhluk laut.

Procolour

Foto, Bulu halus; Kucing, Anjing, Burung, rambut, kain matt, buah, bunga, daun, rumput, pemandangan laut, kayu, langit, salju.

Berikut ini adalah beberapa contoh hasil karya saya menggunakan pensil range ini

Derwent Coloursoft
Derwent Coloursoft pada St Cuthberts Mill Somerset Velvet
Judul : I Will Carry You
Derwent Coloursoft pada kertas Stonghenge
Judul : Luscious Strawberry
Cindy Wider
Derwent Procolour
Derwent Procolour pada kertas St Cuthberts Mill Saunders Waterford HP
Judul : Still Life with Flowers and Time Piece

Sumber: https://blog.derwentart.com/2017/08/25/comparing-derwent-coloursoft-and-procolour-pencils-by-cindy-wider/

Open chat
1
Butuh Bantuan
Artemedia
Hello arters, ada yang bisa kami bantu?